KUPU-KUPU
Kupu-kupu
adalah hewan cantik yang merupakan salah satu jenis serangga dan tergolong ke
dalam ordo Lepidoptera . Kupu-kupu
termasuk hewan yang mengalami metamorfosis. Daur hidup kupu-kupu dimulai dari
telur dan akhirnya jadi kupu-kupu. Berdasarkan waktu aktivitasnya, kupu-kupu tergolong
kedalam hewan diurnal (aktif di siang hari). Pada saat cuaca cerah, sekitar
pukul 08.00 - 10.00, mereka akan mengunjungi bunga-bunga yang sedang mekar
untuk menghisap madu. Menjelang siang hari, mereka beristirahat pada
tempat-tempat yang teduh, dan melanjutkan ektivitasnya kembali sekitar pukul
15.00 – 17.00. Bentuk dan warna sayap yang indah berperanan penting bagi
kegiatan reproduksinya. Warna ini berguna untuk menarik pasangan agar saling
mengenal sebelum melakukan perkawinan. Kupu-kupu betina dapat langsung kawin 2
– 3 jam setelah menetas dari kepompong, sedangkan yang jantan memerlukan waktu
2 – 3 hari barulah ia kawin. Selama proses kawin, sang jantan dan betina
berpasangan dalam beberapa jam. Setelah kawin, 2 – 3 hari kemudian sang betina
bertelur. Namun di Jakarta kupu-kupu jarang untuk ditemukan apalagi
kupu-kupu yang berwarna cerah dikarenakan tempatnya yang semakin berkurang jadi
sulit bagi kupu-kupu untuk mencari tempat tinggal.
A. Metamorfosis
kupu-kupu
Kupu-kupu termasuk kedalam
salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Metamorfosis kupu-kupu
dimulai dari telur, kupu-kupu betina akan bertelur dan telur tersebut akan
diletakkan di atas daun dengan bahan perekat khusus yang mudah mengeras. Telur
kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras yang ditutupi dengan lapisan
anti lilin yang melindungi telur agar tidak terjemur sebelum larva berkembang
sepenuhnya. Kemudian telur menetas dan berubah menjadi larva, yaitu hewan muda
yang akan berubah bentuk ketika sudah dewasa, dan larva kupu-kupu yaitu ulat.
Makanan ulat adalah daun, semakin lama ulat akan berkurang jumlah makannya dan
berkurang gerakannya, yang membuat ulat diam tidak bergerak dan karena hal
itulah ulat berubah menjadi kepompong atau pupa dengan cara membungkus dirinya
dengan benang halus yang terbuat dari air liurnya. Setelah menjadi kepompong,
perubahan yang terakhir adalah kupu-kupu.
B. Anatomi
kupu-kupu
1.
Kepala (Head) adalah bagian dari serangga yang berisi otak, 2 mata kompon, probosis
dan faring (tenggorokan, dimana merupakan awal dari sistem pencernaaan), dan 2
antena yang terpasang di kepala.
2.
Antena
(Antennea) adalah alat sensor yang terdapat di kepala serangga
dewasa. Antena ini digunakan untuk mencium dan keseimbangan. Kupu-kupu
mempunyai 2 antena dengan ujung yang sedikit membulat yang disebut sebagai antennal
club.
3.
Mata kompon
(Compound Eye) kupu-kupu terdiri dari banyak lensa hexagonal seperti
halnya pada mata kompon serangga lainnya. Kupu-kupu hanya dapat melihat warna
merah, hijau dan kuning saja.
4.
Probosis
(Proboscis) kupu-kupu dewasa menghisap nektar bunga dan
cairan lainnya dengan menggunakan probosis atau mulut penghisap yang seperti
sedotan spiral. Ketika tidak digunakan, probosis ini akan digulung melingkar
seperti selang air.
5.
Palp labial
(Labial palps) membantu kupu-kupu untuk menentukan apakah sesuatu
itu merupakan makanan atau bukan.
6.
Dada (Thorax) adalah bagian diantara kepala (head) dan perut (abdomen) dimana kaki dan
sayap terpasang.
7.
Sayap depan
(Forewing) adalah sepasang sayap yang berada paling atas.
8.
Sayap belakang
(Hindwing) adalah sepasang sayap yang berada paling bawah.
9.
Kaki (Legs) kupu-kupu mempunyai sepasang kaki pendek yang berada di depan, dan 2 pasang
kaki yang lebih panjang di belakangnya. Kaki, terutama sepasang yang ditengah,
dilengkapi dengan sensor penciuman yang membuat kupu-kupu dapat
"merasakan" kandungan kimia pada tempatnya hinggap.
10. Perut (Abdomen) merupakan bagian ekor
serangga yang mempunyai segmentasi yang memiliki organ vital seperti jantung,
tubulus atau pembuluh Malphigi untuk alat ekresi (pembuangan sisa metabolisme
dan benda tidak berguna lainnya), organ reproduksi dan sebagian besar sistem
pencernaan.
C. Makanan
kupu-kupu
Kupu-kupu
umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya
menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk,
daging bangkai, kotoran burung, getah pohon, garam dan keringat, dan tanah
basah.
1.
Serbuk Sari dan Nektar
Kedua
makanan tersebut merupakan jenis yang paling umum dikonsumsi kupu-kupu.
Kupu-kupu amat tertarik dengan bunga berwarna cerah dan penuh warna. Nektar
menjadi makanan kupu-kupu karena penuh dengan nutrisi penting serta gula yang
memberikan energi instan.
2. Buah Busuk
Buah
busuk merupakan makanan favorit hampir semua jenis kupu-kupu. Buah busuk tinggi
akan kandungan gula dan air yang berfungsi sebagai sumber energi dan cairan
bagi kupu-kupu
3.
Kotoran burung
Kotoran
burung mengandung mineral yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
kupu-kupu, namun kotoran burung tersebut harus dalam keadaan lembab dan segar
sehingga kupu-kupu mudah untuk menghisapnya.
4.
Getah pohon
Sebagian
kupu-kupu bisa memakan getah dari pohon karena mengandung berbagai nutrisi.
5.
Garam dan keringat
Kupu-kupu
menghisap natrium yang ada pada garam dan keringat.
D. Habitat
kupu-kupu
Kupu-kupu hidup hampir di seluruh
permukaan bumi, baik yang beriklim panas maupun yang beriklim dingin, dataran
rendah maupun dataran tinggi. Jenis kupu-kupu banyak di temukan di daerah hutan
hujan tropis. Ada sekitar 28.000 jenis
kupu-kupu di dunia. Kupu-kupu dapat terbang jika temperatur badannya di atas 80 derajat Fahrentheit jika kurang
kupu-kupu akan melakukan pemanasan sebelum terbang. Kupu-kupu dapat terbang
paling cepat sekitar 30 Mph (mil
per jam) dan yang paling lambat sekitar 5 Mph. Kupu-kupu Swallowtail betina
dengan ukuran sekitar 5 sampai 28 cm mampu bertelur lebih dari 500 butir.
E. Jenis kupu-kupu
1. Famili
Papilionidae - The Swallowtails:
a. Scarce
Swallowtail,Iphiclides podalirius;
b. Palawan
Birdwing,Troides trojana;
c. Cairns
Birdwing,Ornithoptera priamus;
d. Blue
Mormon,Papilio polymnestor;
e. Orchard
Swallowtail Butterfly,Papilio aegeus;
f. Crimson
Rose,Pachliopta hector;
g. Pipevine Swallowtail,Battus philenor;
h. Common
Mime,Chilasa clytia.
2. Famili Pieridae-The Whites and
Yellows
a. Green-veined
White,Pieris napi;
b. The Orange
Tip,Anthocharis cardamines;
c. Common Jezebel,Delias
eucharis;
d. Common
Brimstone,Gonepteryx rhamni.
3. Famili Riodinidae – the Metalmarks, Punches and
Judies
a. The Plum Judy,Abisara
echerius;
b. Punchinello,Zemeros
flegyas;
c. Tailed Judy,Abisara
neophron;
d. Lange's Metalmark.
4. Famili Nymphalidae –
The Brush-footed butterflies
a. Rama-rama
monarch,Danaus plexippus the most widely known danaine butterfly;
b. Common Nawab,Polyura
athamas, a charaxine Nymphalid from India;
c. Morpho rhetenor
helena a morphine fromSouth America;
d. Julia
Heliconian,Dryas julia;
e. Sara
Longwing,Heliconius sara a heliconine nymphalid;
f.
Glasswing
butterfly,Greta oto;
g.
Lorquin's
Admiral, Limenitis lorquini a limenitidine nymphalid;
h.
Leopard
Lacewing,Cethosia cyane of subfamily Cyrestinae;
i.
Peacock
Butterfly,Inachis io;
j.
Comma
Butterfly,Polygonia c-album;
k.
Common
Buckeye, Junonia coenia;
l.
Crimson
Patch,Chlosyne janais.
5.
Famili
Lycaenidae – The Blues
a.
Red
Pierrot,Talicada nyseus;
b.
Small
Copper,Lycaena phlaeas;
c.
Monkey
Puzzle, Rathinda amor;
d. Banded Blue Pierrot, Discolampa
ethion.
Sumber: