BAB
6
ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
Anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) adalah
suatu daftar yang memuat rincian pendapatan dan pengeluaran Negara untuk suatu
masa tertentu, biasanya satu tahun. Pada masa orde baru, APBN berlaku dari
tanggal 1 April sampai dengan 31 Maret tahun berikutnya. Sedang untuk saat ini
APBN dihitung sejak tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
·
Fungsi APBN
Anggaran pendapatan dan Belanja Negara harus memenuhi fungsi alokasi, distribusi dan stabilisasi.
Anggaran pendapatan dan Belanja Negara harus memenuhi fungsi alokasi, distribusi dan stabilisasi.
a. Fungsi
alokasi yaitu didalam APBN
dijelaskan bahwa sumber pendapatan dan pendistribusiannya. Pendapatan yang
paling besar dari pemerintah berasal dari pajak. Penghasilan dari pajak yang
diterima dapat dialokasikan ke berbagai sector pembangunan. Dengan pedoman
APBN, pendapatan yang diterima yang bersumber dari pajak dapat digunakan untk
membangun sarana-sarana umum seperti jembatan, jalan, taman umum dan
pengeluaran lainnya yang bersifat umum.
b. Fungsi
distribusi yaitu
penggunaan pajak yang ditarik dari masyrakat dan masuk menjadi pendapatan pada
APBN tidak selalu harus diartikan untuk kepentingan umum. Tetapi dapat juga
didistribusikan dalam bentuk dana subsidi dan dana pensiun. Pengeluaran
pemerintah semacam ini disebut transfer payment. Transfer payment dapat membatalkan
pembiayaan ke salah satu sector, kemudian dipindahkan ke sector yang lain.
Fungsi inilah yang disebut fungsi distrbusi pendapatan.
c. Fungsi
stabilisasi yaitu APBN
berfungsi sebagai pedoman agar pendapatan dan pengeluaran keuangan Negara
teratur sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, akan mempermudah
pencapaian berbagai sasaran yang telah ditetapkan. Dengan penetapan APBN sesuai
alokasi yang ditentukan akan menjaga kestabilan arus uang dan barang sehingga
dapat menghindari terjadinya inflasi atau deflasi.
A. PERKEMBANGAN
DANA PEMBANGUNAN INDONESIA
Dari segi perencanaan
pembangunan di Indonesia, APBN adalah merupakan konsep perencanaan pembangunan
yang memiliki jangka pendek, karena itulah APBN selalu disusun setiap tahun. Seperti
namanya, maka secara garis besar APBN terdiri dari pos-pos seperti di bawah
ini:
·
Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos
penerimaan dalam negri dan penerimaan pembangunan.
·
Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri
dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
APBN
disusun agar pengalokasian dana pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan
prinsip berimbang dan dinamis. Hal tersebut perlu di perhatikan mengingat
tabungan pemerintah yang berasal dari selisih antara penerimaan dalam negri dengan
pengeluaran rutin, belum sepenuhnya menutupi kebutuhan biaya pembangunan di
indonesia.
Meskipun
dari PELITA ke PELITA jumlah tabungan pemerintah sebagai sumber pembiayaan
pembangunan terbesar, terus mengalami peningkatan, namun kontribusinya terhadap
keseluruhan dana pembangunan yang dibutuhkan masih jauh dari yang diharapkan.
Untuk
menghindari terjadinya defisit anggran pembangunan, indonesia masih
mengupayakan sumber dana dari luar negrimdan meskipun IGGI (Inter Govermmental Group on Indonesia) bukan
lagi menjadi forum internasional yang secara formal membantu pembiayaan
pembangunan di indonesia, namun dengan lahirnya CGI (Consultative Group on Indonesia) kebutuhan pinjaman luar negri
sebagai dana pembangunan masih dapat diharapkan. Yang perlu di ingat bahwa
sebaikya pinjaman tersebut di tempatkan sebagai pelengkap pembangunan dan peran
tabungan pemerintah lah yang tetap harus dominan, bukan sebaliknya.
B. PROSES
PENYUSUNAN ANGGARAN
Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam
periode tertentu untuk
melaksanakan suatu program. Tidak ada satu perusahaan pun yang
memiliki anggaran yang tidak terbatas, sehingga proses penyusunan anggaran
menjadi hal penting dalam sebuah proses perencanan.
Ada beberapa tahapan proses
penyusunan anggaran. Menurut Ikhsan dan Ishak (2005), ada tiga tahapan utama
dalam proses penyusunan anggaran yaitu:
1. Penetapan
Tujuan
Aktifitas perencanaan dimulai dengan menerjemahkan
tujuan organisasi yang luas ke dalam tujuan-tujuan aktivitas yang khusus.
Controler dan direktur perencanaan memainkan peranan kunci dalam proses
penyusunan anggaran yang disesuaikan dengan struktur organisasi, maupun
gaya kepemimpinannya. Manajer tingkat bawah dan para karyawan sebaiknya
diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses penetapan tujuan, karena
mereka merupakan bagian dari organisasi tersebut, dengan demikian proses
penyusunan anggaran akan terlaksana lebih efektif.
2. Implementasi
Pada tahap implementasi, rencana formal digunakan
untuk mengkomunikasikan tujuan dan strategi organisasi, serta untuk memotivasi
orang secara positif dalam organisasi. Konsep ilmu keperilakuan utama yang
mempengaruhi tahap implementasi adalah komunikasi, kerjasama, dan koordinasi.
3. Pengendalian
dan Evaluasi Kinerja
Setelah anggaran diimplementasikan, maka anggaran
tersebut berfungsi sebagai elemen kunci dalam sistem pengendalian. Anggaran
menjadi tolok ukur terhadap kinerja aktual dibandingkan dengan kinerja yang
direncanakan.
C. PERKIRAAN
PENERIMAAN NEGARA
1. Penerimaan
dalam negeri, yang terdiri dari:
Penerimaan Perjakan
·
Pajak penghasilan (minyak dan gas, non minyak dan gas)
·
Pajak pertambahan nilai
·
Pajak bumi dan bangunan
·
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangun (BPHTB)
·
Pajak Lainnya
·
Pajak Perdagangan Internasional
·
Bea Masuk
·
Pajak/Pengutan Ekspor
Penerimaan Bukan Pajak
·
Penerimaan Sumber Daya Alam (minyak bumi, gas alam, pertambangan
umum, kehutanan, perikanan)
·
Bagian Laba BUMN
·
PNPB Lainnya
2. Penerimaan
luar negeri
Penerimaan
dari luar negeri dapat dihasilkan dari investasi atau modal proyek ataupun
pinjaman keluar negeri. Bisa juga didapatkan dari ekspor barang ataupun dari
visa para tourist yang datang ke Indonesia.
D.
PERKIRAAN PENGELUARAN
Pengeluaran
Negara merupakan pengeluaran untuk membiayai kebutuhan maupun kegiatan-kegiatan
pada suatu Negara demi mewujudkan kesejahteraan rakyat.
§ Pengeluaran
Negara dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1.
Pengeluaran rutin dan
Pengeluaran rutin Negara merupakan pengeluaran yang selalu ada dan telah terencana sebelumnya. Pengeluaran rutin ini meliputi :
Pengeluaran rutin Negara merupakan pengeluaran yang selalu ada dan telah terencana sebelumnya. Pengeluaran rutin ini meliputi :
·
Pengeluaran untuk belanja pegawai
·
Pengeluaran untuk belanja barang
·
Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
·
Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang
·
Dan juga pengeluaran lain-lain
2.
Pengeluaran Pembangunan
Pengeluaran
pembangunan merupakan semua pengeluaran negara untuk membiayai proyek-proyek
pembangunan. Yang termasuk pengeluaran pembangunan diantaranya ialah :
·
Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departemen atau
lembaga Negara.
·
Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan
daerah
·
Dan juga pengeluaran pembangunan lain-lain
§ Inilah
beberapa sektor perekonomian yang umumnya terpengaruh oleh besar atau kecilnya
pengeluaran negara, antara lain :
·
Sektor produksi
·
Sektor distribusi
·
Sektor konsumsi masyarakat
·
Sektor keseimbangan perekonomian
§ Jenis –
jenis pengeluaran Negara menurut sifatnya meliputi :
1.
Pengeluaran Investasi, pengeluaran yang ditujukan
untuk menambah kekuatan dan ketahanan ekonomi di masa datang.
2.
Pengeluaran Penciptaan Lapangan Kerja, yaitu pengeluaran
untuk menciptakan lapangan kerja, serta memicu peningkatan kegiatan
perekonomian masyarakat.
3.
Pengeluaran Kesehatan Rakyat, yaitu pengeluaran yang
mempunyai pengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
4.
Pengeluaran Penghemat Masa Depan, yaitu pengeluaran
yang tidak memberikan manfaat langsung bagi negara, namun bila dikeluarkan saat
ini akan mengurangi pengeluaran pemerintah yang lebih besar di masa yang akan
datang.
5.
Pengeluaran yang Tidak Produktif, yaitu pengeluaran yang tidak memberikan manfaat
secara langsung kepada masyarakat, namun diperlukan oleh pemerintah.
E. DASAR
PERHITUNGAN PERKIRAAN PENERIMAAN NEGARA
1.
Metode Pendapatan
Pendapatan
nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage,
interest, profit) yang diterima oleh pemilik faktor produksi adalam suatu negara selama
satu periode.
Y = r + w + i + p
2.
Metode Pengeluaran
Pendapatan
nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh
seluruh rumah tangga ekonomi (RTK, RTP, RTG, RT Luar Negeri) dalam suatu Negara
selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
3.
Pendapatan perkapita
Adalah
besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita
didapatkan dari hasil pembagian Pendapatan Nasional suatu negara dengan jumlah
penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per
kapita. Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan
tingkat pembangunan sebuah negara, semakin besar pendapatan perkapitanya,
semakin makmur negara tersebut.
Sumber: