BAB
11
AKUNTANSI
DAN LAPORAN KEUANGAN
A.
DEFINISI AKUNTANSI
Secara teknis, akuntansi merupakan kumpulan prosedur-prosedur
untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan dalam bentuk
laporan keuangan. Pengelolaan keuangan yang baik dan transparan memerlukan
pengetahuan dan keterampilan akuntansi secara baik. Kemampuan pelaku bisnis
dalam memberikan informasi keuangan yang akurat akan sangat berdampak terhadap
stakeholder bisnis itu sendiri. Menurut Dr. M. Gade akuntansi adalah ilmu pengetahuan
terapan dan seni pencatatan yang dilakukan secara terus menerus menurut sistem
tertentu, mengolah dan menganalisis catatan tersebut sehingga dapat disusun
suatu laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban pimpinan perusahaan atau
lembaga terhadap kinerjanya.
B. FUNGSI
AKUNTANSI
Setiap sistem
utama akuntansi akan
melaksanakan lima fungsi utamanya adalah :
- Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
- Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen
- Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan
- Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga
C. PIHAK-PIHAK
YANG BERKEPENTINGAN
1. Pihak
Internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam
struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan
akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar.
Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk
memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kantor cabang baru atau tidak.
2. Pihak Eksternal
·
Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
·
Pemegang saham/pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian
saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat
mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan.
Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari deviden yang akan semakin besar
jika perusahaan untung besar.
·
Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
·
Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
·
Pihak lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar
perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan/informasi
akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor
akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan lainnya.
D. PRINSIP
AKUNTANSI
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya.
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition
Principle)
Prinsip
pengakuan pendapatan menekankan bahwa pendapatan harus diakui saat periode
pendapatan itu terjadi.
3.
Prinsip Mempertemukan (Matching
Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip
ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya
tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih
setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal
penyesuaian.
4.
Prinsip Konsistensi (Consistency
Principle)
Metode dan prosedur-prosedur
yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari
tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian
metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip
ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini
diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi
suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut.
E. PENGERTIAN
LAPORAN KEUANGAN DAN ISI LAPORAN KEUANGAN
Laporan
Keuangan adalah daftar ringkasan akhir transaksi-transaksi keuangan yang
menunjukkan semuakegiatan operasional perusahaan dan akibat-akibatnya.
Laporan
keuangan terdiri dari :
1. Neraca
Neraca merupakan laporan
keuangan yang menyajikan posisi keuangan suatu perusahaan pada akhir periode
tertentu. Laporan keuangan ini terdiri atas harta, utang, dan modal yang
tersaji dalam bentuk persamaan akuntansi. Agar laporan neraca mudah dipahami oleh
pemakai informasi akuntansi, unsur-unsur dalam neraca dikelompokkan menurut
jenis dan likuiditasnya.
2. Laporan
laba rugi
Merupakan ringkasan pendapatan dan beban
(biaya) dari satu kesatuan perusahaan untuk jangka waktu tertentu, misalnya
satu bulan atau satu tahun.
3. Laporan
perubahan modal
Berisikan ringkasan perubahan dalam kapital
dari satu kesatuan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu
bulan atau satu tahun. Laporan perubahan modal menggambarkan perubahan modal pemilik
yang berisikan modal awal, laba/rugi bersih, prive.
F.
BENTUK NERACA
Neraca bisa
disajikan dalam dua bentuk:
·
Bentuk skontro (account form), yang membagi halaman
menjadi dua dan sebelah kiri untuk melaporkan posisi aset atau aktiva, sedangkan
sebelah kanan untuk melaporkan posisi kewajiban dan modal.
·
Bentuk vertikal (vertical form) yang menyajikan informasi
keuangan dari atas kebawah, dengan urutan mulai dari aset atau aktiva, lalu
kewajiban dan modal.
G.
LAPORAN LABA RUGI
Laporan laba rugi (Income
Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan
keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan
suatu laba (atau rugi) bersih. Peran dari laporan laba rugi adalah sebagai alat
untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan serta untuk mengetahui
berapakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode.
H.
BENTUK LAPORAN LABA RUGI
1. Bentuk
Bertahap (Multiple Step)
Bentuk multiple step adalah bentuk laporan
laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap
pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan-urutan tertentu
sehingga bisa dihitung penghasilan-penghasilan sebagai berikut :
a. Laba
bruto
b. Penghasilan
usaha bersih
c. Penghasilan
bersih sebelum pajak
d. Penghasilan
bersih sesudah pajak
e. Penghasilan
bersih dari elemen-elemen luar biasa
2. Single
Step
Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokkan
pendapatan dan biaya dalam kelompok-kelompok usaha dan diluar usaha, tetapi
hanya dipisahkan antara :
a. Pendapatan
dan laba
b. Biaya-biaya
dan kerugian
I.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Menurut Standar
Akuntansi Keuangan yang
dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia tujuan
laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang
disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar para pemakainya.
Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin
dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi bukan keuangan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar