BAB 5
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
1.
MANAJEMEN
1.1
Pengertian Manajemen
Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa
Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.Selanjutnya, bila kita
mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilahmanajemen
mengandung tiga pengertian yaitu: manajemen sebagai suatu proses, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang
melakukan aktivitas manajemen, manajemen
sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan
bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan
tertentu diselenggarakan dan diawasi.
1.2
Latar Belakang Sejarah Manajemen
1.
Manajemen Kuno
Mesir (piramid) and China (tembok besar China)
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang).
2.
Adam Smith
Mempublikasi “The Wealth of Nations” pada tahun
1776, pendukung konsep pembagaian atau spesialisasi kerja (division of labor:
job specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja.
3.
Revolusi Industri
Mengganti tenaga manusia dengan tenaga mesin,
menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan manajemen.
1.3
Fungsi dan
Proses Manajemen
Aspek yang dikelola fungsi manajemen mencakup
produksi, pemasaran, SDM dan keuangan, dan sumber daya lainnya. Proses
manajemen menggambarkan kegiatan kegiatan utama sebagai manajer. Sedangkan
pengertian manajemen adalah pekerjaan seorang manajer atau pimpinan dan berlaku
bagi semua kegiatan bisnis hanya berbeda tingkat kompleksitasnya tergantung
skala ekonominya.
·
Fungsi-fungsi manajemen:
a.
Merencanakan:
Fungsi ini mencakup menetapkan sasaran,
menetapkan strategi, dan menyusun rencana untuk memadukan dan mengkoordinasikan
sejumlah kegiatan untuk mencapai sasaran.
b.
Mengorganisasi:
Fungsi ini mencakup menentukan apa yang perlu
dilakukan, bagaimana cara melakukan, dan siapa yang harus melakukan, dan siapa yang
melapor kepada siapa.
c.
Memimpin:
Tugas manajemen adalah bekerja dan melalui orang
lain, fungsinya adalah mengarahkan dan memotivasi, mempengaruhi dan individu
atau tim untuk bekerja, memilih saluran komunikasi yang efektif atau
menyelesaikan konflik.
d.
Mengendalikan:
Fungsi ini untuk menjamin sesuatu agar berjalan
sebagaimana mestinya dengan memantau dan menilai kinerja denganmembandungkan
kinerja aktual dengan sasaran yang yang telah ditetapkan.
·
Proses Manajemen
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan
kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan didalam
manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengendalian, dalam rangka mencapai suatu tujuan secara ekonomis.
1.4
Ciri-ciri Manajer Profesional
Ciri-ciri manajemen profesional dapat dilihat dari sisi
operasional dan manajerial yakni:
·
Berbudaya korporat: transparansi, independensi,
responsif, akuntabilitas, dan kejujuran;
·
Dukungan manajemen puncak;
·
Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal
organisasi;
·
Berorientasi ke masa depan dengan pendekatan
holistik;
·
Berdimensi jangka panjang dan bersinambung;
·
Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas;
·
Dilakukan secara terencana/terprogram.
1.5
Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Robert L. Katz pada
tahun 1970-an mengemukakan
bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga
keterampilan tersebut adalah:
·
Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
Manajer
tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat
konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran
ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
·
Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain
kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi
yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.
·
Keterampilan
teknis (technical skill)
Keterampilan
ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
2.
ORGANISASI
2.1
Definisi Organisasi
Secara sederhana, organisasi bisa diartikan
sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama
dengan pola tertentu yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi yang dikarenakan oleh adanya ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan sebagainya.
dengan pola tertentu yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi yang dikarenakan oleh adanya ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan sebagainya.
2.2
Pentingnya Mengenal Organisasi
Beberapa
manfaat organisasi yaitu:
·
Organisasi
sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan
adanya organisasi yang baik.
·
Organisasi
dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika
organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan
memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi
mudah yang tangguh dan ksatria.
·
Organisasi
menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika
kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi
solusi.
·
Organisasi
sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn
munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan
sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu
pengetahuan.
2.3
Bentuk-bentuk
Organisasi
a.
Organisasi
Garis
Oleh Henry Fayol (Paris).
Bentuk organisasi yang paling sederhana dan
paling tua, digunakan di kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih
sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi.
b.
Organisasi Fungsional
Oleh F.W. Taylor.
Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai
bawahan yang jelas karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberik komando
sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
2.4
Prinsip-prinsip Organisasi
a.
Kesatuan
tujuan: tujuan dari perusahaan mempengaruhi struktur
organisasi dan karena itu tujuan perusahaan harus ditentukan dengan jelas dan
kuat terlebih dahulu. Hal ini memberikan arahan yang jelas kepada seluruh aspek
organisasi dan nantinya akan dibandingan dengan pencapaian dari tujuan
tersebut. Perilaku organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan mungkin
akan dibagi dalam tujuan departemen atau tujuan organisasional. Seharusnya ada
kesatuan antar tujuan. Tujuan juga seharusnya dibuat jelas untuk seluruh orang
sehingga mereka mampu untuk mengerjakan yang terbaik dalam mencapai tujuan
tersebut.
b.
Divisi kerja dan Spesialisasi : divisi
kerja mengacu pada spesialisasi. Pembagian tugas berkaitan dengan proses
membagi tugas ke dalam suatu unit tugas yang secara berturut-turut lebih kecil.
Salah satu manfaat utama dari mengorganisasikan tugas adalah bahwa kelompok
orang yang bekerja sama melalui pembagian kerja mampu menghasilkan lebih dari
yang mereka hasilkan sendiri. Hal ini berkaitan erat dengan sejauh mana tugas-tugas
seharusnya dispesialisasikan. Spesialisasi rendah jika pekerja melakukan
beraneka ragam pekerjaan, dan spesialisasi tinggi jika pekerja hanya melakukan
satu tugas saja. Setiap departemen dari organisasi seharusnya diberikan sebuah
fungsi yang spesifik. Hal ini akan menaikkan tingkkat efisiensi dan kualitas
kerja dari perusahaan. Pada saat yang bersamaan, spesialisasi tidak boleh
menimbulkan akibat yang kurang baik pada keseluruhan sistem yang
terintegrasi. Koordinasi harus dibangun diantara setiap departemen dan
aktivitas. Spesialisasi sangatdibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dari
keseluruhan struktur organisasi.
c.
Delegasi Kewenangan : seharusnya
ada pembagian kewenangan yang wajar dalam setiap organisasi, khususnya untuk
organisasi dengan skala yang besar. Ide dasar dari delegasi adalah untuk
melihat kekuatan pengambilan keputusan ditempatkan dalam porsi yang
wajar. Delegasi adalah berguna agar pekerjaan diselesaikan melalui orang
lain. Satu manajer yang sukses secara normal tidak melaksanakan pekerjaan oleh
dirinya sendiri. Dia mendelegasikan otoritas dan tanggung jawab untuk orang
dibawahnya. Dia juga memotivasi bawahannya dan melihat apakah mereka mengambil
inisiatif, mengerjakan secara efisien dan mendukung pencapain tujuan organisasi.
d.
Koordinasi : Koordinasi
mempengaruhi integrasi pada fungsi dasar manajemen. Prinsip dari koordinasi
adalah penting saat ini untuk memfasilitasi pencapaian dari keseluhan tujuan
organisasi. Koordinasi tidak akan terjadi secara otomatis. Untuk ini, perlu
untuk membangun hubungan yang baik dalam organisasi.
e.
Kesatuan Komando : kesatuan
komando mengindikasikan bahwa setiap bawahan hanya memiliki satu ayasan yang
perintahnya harus dikerjakan. Karyawan seharusnya tidak memiliki lebih
dari satu atasan untuk melakukan laporan atau fungsi perintah atau pemberian
arahan. Laporan kepada lebih dari satu atasan akan memunculkan kebingungan.
f.
Fleksibilitas : struktur
organisasi seharusnya fleksibel dan tidak kaku. Struktur harus dapat selalu
beradaptasi dengan perubahan situasi dan memungkinkan adanya perubahan atau
pergantian tanpa memunculkan gangguan yang serius.
g.
Simple/sederhana : struktur
organisasi harus dibuat sederhana untuk pemahaman yang lebih jelas dari
karyawan. Struktur juga seharusnya lebih mudah untuk diatur. Komunikasi
internal akan lebih mudah jika struktur organisasi lebih sederhana.
Struktur organisasi harus sesederhana mungkin .
2.5
Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
a.
Sebab keberhasilan organisasi:
·
Kesatuan pimpinan dan perintah;
·
Solidaritas yang tinggi;
·
Pengambilan keputusan yang bijak dan cepat;
·
Segala sesuatu yang berkaitan dengan masa depan suatu
organisasi harus di musyawarahkan;
·
Menjunjung tinggi nilai tanggung jawab dan disiplin;
·
Kerja sama yang baik.
b.
Sebab kegagalan organisasi:
·
Tidak adanya komunikasi yang baik antara anggota organisasi
dan pemimpin;
·
Kurangnya kekompakan dalam organisasi;
·
Kurang disiplin;
·
Tidak bertanggung jawab pada suatu hal yang dikerjakan;
·
Kerja sama tidak terlalu baik.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar