BAB 4
PETA PEREKONOMIAN
A.
KEADAAN GEOGRAFIS INDONESIA
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah
yang berada di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan
Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau
dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2. Letak dan
banyaknya pulau di Indonesia akan menjadi kekuatan dan kesempatan. Kekuatan dan
kesempatan itu bisa diperoleh jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan
kepulauan yang subur dan kaya dapat diolah dengan baik dan dengan prinsip dari,
oleh dan untuk masyarakat banyak. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan
kekayaan alam yang ada Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat
dikembangkan sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk
pasar internasional. Dan dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan
tersebut dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan melalui sektor industri
pariwisata.
Selain kekuatan dan kesempatan Indonesia juga dapat memperoleh kelemahan
dan ancaman di bidang ekonomi yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu masih
banyaknya sebagian masyarakat Indonesia yang hanya menikmati sedikit kekayaan
alam yang dimiliki Indonesia. Selain itu masih banyak pihak luar yang secara
ilegal mengambil kekayaan alam Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara
geografis memang sulit untuk dilakukan pengawasan seperti biasa. Dengan
demikian dituntut koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengamankan
kepulauan Indonesia tersebut dan pihak-pihak yang tidak berhak mendapatkannya.
Di pihak lain, banyak dan luasnya pulau menuntut suatu bentuk perencanaan dan
strategi pembangunan yang cocok dengan keadaan geografis Indonesia tersebut.
Strategi berwawasan ruang yang diterapkan pemerintah tampaknya sudah cukup
tepat untuk mengatasi masalah ini.
Karena letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, maka Indonesia hanya
mengenal iklim
Musim (Muson) yang dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah setiap
periode tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan.
Iklim musim terdiri dari 2 jenis, yaitu Angin musim barat daya (Muson Barat)
dan Angin musim timur laut (Muson TImur). Angin muson barat bertiup sekitar
bulan oktober hingga april yang basah sehingga membawa musim hujan/penghujan.
Angin muson timur bertiup sekitar bulan april hingga bulan oktober yang
sifatnya kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering
atau kemarau. Iklim tropis ada di wilayah yang berada
di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim tropis yang
bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim
hujan. Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim tropis, sedangkan negara
Eropa dan Amerika Utara mengalami iklim subtropis. Iklim tropis bersifat panas
sehingga wilayah Indonesia panas yang mengundang banyak curah hujan atau Hujan
Naik Tropika. Dan iklim laut, karena Indonesia negara kepulauan yang memiliki
banyak wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab
dan curah hujan yang tinggi. Dengan kondisi iklim yang demikian menyebabkan
hasil produk industri dan bumi bersifat spesifik. Dengan demikian diperlukan
usaha agar memenangkan pasar lokal maupun dunia.
Indonesia memiliki banyak kekayaan bumi, salah satunya
adalah sektor pertambangan, salah satu jenis tambang yang Indonesia pernah
tercatat didalam sejarah dan menjadikan negara Indonesia memperoleh dana
pembangunan yang sangat besar adalah minyak bumi, sehingga pada saat itu target pertumbuhan
ekonomi kita berani ditetapkan sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ). Meskipun
saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor
Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat
menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara. Selain
minyak bumi Indonesia juga memiliki hasil tambang lain seperti biji besi,
timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan lain-lain.
B. MATA
PENCAHARIAN
Sebagian besar mata pencaharian penduduk Indonesia berada
dalam sektor pertanian atau agraris karena wilayah Indonesia subur dan terdapat
banyak lahan. Persentase terbesar penduduk Indonesia bertempat tinggal di wilayah
pedesaan yang terdapat banyak lahan untuk kegiatan bertani yang meliputi,
perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan. Dibandingkan dengan wilayah
perkotaan yang persentasenya kecil dan masyarakatnya banyak yang bekerja di
sektor industri. Jika dibandingkan dengan sektor lain, secara absolut sektor
pertanian masih dominan terhadap GDP (Gross
Domestic Product). Yang harus diwaspadai dalam sektor pertanian ini adalah
kenyataan bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki
nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang
dihasilkan sektor lain (misalnya industri), oleh karena itu sebagian masyarakat
Indonesia yang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin
tertinggal oleh masyarakat yang bekerja dan memiliki akses di sektor industri
(kota). Oleh karena itu terdapat langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini:
o
Memperbaiki kehidupan penduduk/petani dengan
pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasarananya bidang pertanian;
o
Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian,
jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja tetapi juga merambah ke
pasar Internasional;
o
Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis;
o
Menunjang kegiatan transmigrasi.
C. SUMBER
DAYA MANUSIA
Indonesia
termasuk salah satu negara berkembang, yang memiliki tingkat kependudukan yang
cukup tinggi keadaan ini menyebabkan Indonesia mengalami masalah dengan sumber
daya manusianya diantaranya:
1. Pertumbuhan
penduduk yang masih tinggi
Hal
ini akan menimbulkan masalah bagi negara, jika tidak diikuti dengan peningkatan
produksi dan efisiensi di bidang lainnya. Oleh karena itu pemerintah mengambil
beberapa tindakan yaitu melaksanakan program keluarga berencana dan
meningkatkan mutu sumber daya manusia dibidang pendidikan formal maupun
informal.
2. Penyebaran
penduduk yang kurang merata
Penyebaran
penduduk yang seperti ini menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan ekonomi secara
umum. Akibat lanjutnya adalah ketidak seimbangnya antara daerah miskin dan
daerah kaya. Tidak seimbangnya beban penduduk seperti itu akan berdampak
terpusatnya modal didaerah tertentu saja.
3. Kurang
seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk
Keadaan
penduduk yang seperti ini dapat menyebabkan timbulnya proses regenerasi
kegiatan produksi menjadi tidak lancar.akibatnya ada masa menunggu yang
seharusnya tidak terjadi, karena dalam memenuhi kebutuhan hidup tidak ada
istilah “menunggu”.
D. INVESTASI
Berdasarkan
teori ekonomi,
investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak
dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang
produksi). Contohnya membangun rel kereta
api atau pabrik.
Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus
PDB = C + I + G + (X-M)
. Fungsi investasi pada aspek
tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan
investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan
dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i)
.
Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar,
dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya
kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk
mendapatkan bunga.
Investasi sangat
penting dalam pembangunan infrastruktur baik berupa dana maupun tenaga ahli. Untuk
memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di
Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, menduduki
peran yang sangat penting. Tetapi, dengan sulitnya dana investasi
yang akan diberikan oleh masyarakat, akhirnya Pemerintah pun harus menjalankan
upaya – upaya untuk mendapatkan investasi tanpa mengandalkan secara penuh
investasi dari masyarakat itu sendiri. Upaya – upaya tersebut adalah :
o
Pemerintah harus lebih mengembangkan ekspor
komoditi non migas, agar penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri pun
dapat meningkat;
o
Pemerintah harus mengupayakan agar pinjaman
luar negeri bisa memberikan syarat yang tidak berat, dan juga dipakai untuk
kegiatan investasi dengan prinsip prioritas;
o
Pemerintah harus membuat iklim investasi di
Indonesia menjadi aman serta menarik untuk penanam modal asing, sehingga penanam
modal asing pun akan semakin banyak berdatangan di Indonesia untuk menanamkan
modalnya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar