Laman

Selasa, 30 April 2013

Tulisan

SAHABAT SEJATI

Setiap orang pasti memiliki teman yang paling berkesan sepanjang hidupnya. Teman yang selalu ada duka maupun gembira. Menurut saya, sahabat adalah teman yang mau menerima kita apa adanya, yang mau menolong tanpa pamrih, yang selalu menyemangati kita jika kita salah. Sahabat itu bisa di ibaratkan keluarga kita juga.
Dengan berjalannya waktu pasti persahabatan pernah dibumbui dengan pertengkaran, dan bisa jadi pertengkaran yang besar. Dan bahkan bisa jadi bermusuhan, tetapi bila hal itu terjadi bukan disebut dengan sahabat sejati, karena jika kita bersahabat alangkah mudahnya untuk saling memaafkan sebesar apapun kesalahan seorang sahabatnya.
Jangan pernah menjadikan sahabat sebagai musuh, karena kita hidup di dunia ini untuk mencari keindahan, ketentraman, bukan mencari kegaduhan. Apabila pertengkaran dalam hubungan persahabatan itu terjadi, maka alangkah baiknya untuk mengalah dan sabar agar persahabatan itu awet, dan dapat menghindari permusuhan antar sahabat. Bumbu pertengkaranlah yang dapat membuat kita lebih menghargai sahabat kita, dan akan berfikir untuk menghindari timbulnya pertengkaran lagi. Tetapi diusahakan kita menghindari pertengkaran. Karena sahabat termasuk orang yang berarti dan berjasa dalam hidup kita, didunia ini pun tidak ada yang namanya mantan sahabat. Oleh karena itu, jadikanlah hari-hari kehidupan ini berharga dengan mencari sahabat sebanyak-banyaknya.

Senin, 29 April 2013

PETA PEREKONOMIAN

BAB 4
PETA PEREKONOMIAN


A.   KEADAAN GEOGRAFIS INDONESIA
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah yang berada di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2. Letak dan banyaknya pulau di Indonesia akan menjadi kekuatan dan kesempatan. Kekuatan dan kesempatan itu bisa diperoleh jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya dapat diolah dengan baik dan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat banyak. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat dikembangkan sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar internasional. Dan dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan tersebut dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan melalui sektor industri pariwisata.
Selain kekuatan dan kesempatan Indonesia juga dapat memperoleh kelemahan dan ancaman di bidang ekonomi yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu masih banyaknya sebagian masyarakat Indonesia yang hanya menikmati sedikit kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Selain itu masih banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk dilakukan pengawasan seperti biasa. Dengan demikian dituntut koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia tersebut dan pihak-pihak yang tidak berhak mendapatkannya. Di pihak lain, banyak dan luasnya pulau menuntut suatu bentuk perencanaan dan strategi pembangunan yang cocok dengan keadaan geografis Indonesia tersebut. Strategi berwawasan ruang yang diterapkan pemerintah tampaknya sudah cukup tepat untuk mengatasi masalah ini.
Karena letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, maka Indonesia hanya mengenal iklim Musim (Muson) yang dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah setiap periode tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan. Iklim musim terdiri dari 2 jenis, yaitu Angin musim barat daya (Muson Barat) dan Angin musim timur laut (Muson TImur). Angin muson barat bertiup sekitar bulan oktober hingga april yang basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Angin muson timur bertiup sekitar bulan april hingga bulan oktober yang sifatnya kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering atau kemarau. Iklim tropis ada di wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim tropis yang bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim tropis, sedangkan negara Eropa dan Amerika Utara mengalami iklim subtropis. Iklim tropis bersifat panas sehingga wilayah Indonesia panas yang mengundang banyak curah hujan atau Hujan Naik Tropika. Dan iklim laut, karena Indonesia negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi. Dengan kondisi iklim yang demikian menyebabkan hasil produk industri dan bumi bersifat spesifik. Dengan demikian diperlukan usaha agar memenangkan pasar lokal maupun dunia.
Indonesia memiliki banyak kekayaan bumi, salah satunya adalah sektor pertambangan, salah satu jenis tambang yang Indonesia pernah tercatat didalam sejarah dan menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar adalah minyak bumi, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita berani ditetapkan sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ). Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara. Selain minyak bumi Indonesia juga memiliki hasil tambang lain seperti biji besi, timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan lain-lain.

B.   MATA PENCAHARIAN
Sebagian besar mata pencaharian penduduk Indonesia berada dalam sektor pertanian atau agraris karena wilayah Indonesia subur dan terdapat banyak lahan. Persentase terbesar penduduk Indonesia bertempat tinggal di wilayah pedesaan yang terdapat banyak lahan untuk kegiatan bertani yang meliputi, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan. Dibandingkan dengan wilayah perkotaan yang persentasenya kecil dan masyarakatnya banyak yang bekerja di sektor industri. Jika dibandingkan dengan sektor lain, secara absolut sektor pertanian masih dominan terhadap GDP (Gross Domestic Product). Yang harus diwaspadai dalam sektor pertanian ini adalah kenyataan bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain (misalnya industri), oleh karena itu sebagian masyarakat Indonesia yang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal oleh masyarakat yang bekerja dan memiliki akses di sektor industri (kota). Oleh karena itu terdapat langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini:
o   Memperbaiki kehidupan penduduk/petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasarananya bidang pertanian;
o   Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja tetapi juga merambah ke pasar Internasional;
o   Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis;
o   Menunjang kegiatan transmigrasi.

C.   SUMBER DAYA MANUSIA
Indonesia termasuk salah satu negara berkembang, yang memiliki tingkat kependudukan yang cukup tinggi keadaan ini menyebabkan Indonesia mengalami masalah dengan sumber daya manusianya diantaranya:
1.    Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
Hal ini akan menimbulkan masalah bagi negara, jika tidak diikuti dengan peningkatan produksi dan efisiensi di bidang lainnya. Oleh karena itu pemerintah mengambil beberapa tindakan yaitu melaksanakan program keluarga berencana dan meningkatkan mutu sumber daya manusia dibidang pendidikan formal maupun informal.
2.    Penyebaran penduduk yang kurang merata
Penyebaran penduduk yang seperti ini menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan ekonomi secara umum. Akibat lanjutnya adalah ketidak seimbangnya antara daerah miskin dan daerah kaya. Tidak seimbangnya beban penduduk seperti itu akan berdampak terpusatnya modal didaerah tertentu saja.
3.    Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk
Keadaan penduduk yang seperti ini dapat menyebabkan timbulnya proses regenerasi kegiatan produksi menjadi tidak lancar.akibatnya ada masa menunggu yang seharusnya tidak terjadi, karena dalam memenuhi kebutuhan hidup tidak ada istilah “menunggu”.

D.   INVESTASI
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Investasi sangat penting dalam pembangunan infrastruktur baik berupa dana maupun tenaga ahli. Untuk memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting. Tetapi, dengan sulitnya dana investasi yang akan diberikan oleh masyarakat, akhirnya Pemerintah pun harus menjalankan upaya – upaya untuk mendapatkan investasi tanpa mengandalkan secara penuh investasi dari masyarakat itu sendiri. Upaya – upaya tersebut adalah :
o   Pemerintah harus lebih mengembangkan ekspor komoditi non migas, agar penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri pun dapat meningkat;
o   Pemerintah harus mengupayakan agar pinjaman luar negeri bisa memberikan syarat yang tidak berat, dan juga dipakai untuk kegiatan investasi dengan prinsip prioritas;
o   Pemerintah harus membuat iklim investasi di Indonesia menjadi aman serta menarik untuk penanam modal asing, sehingga penanam modal asing pun akan semakin banyak berdatangan di Indonesia untuk menanamkan modalnya.


Sumber :

PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA


BAB 3
PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

Sejarah perencanaan pembangunan di Indonesia sejak tahun 1945 hinga saat ini mengalami perkembangan yang sejalan dengan stabilitas politik dan keamanan. Artinya faktor-faktor sosial politik ekonomi, perhitungan akurat yang tidak ambisius, pengawasan yang kontinyu, pelaksanaan koordinasi dan singkronisasi yang baik, serta pembiayaan yang memada merupakan hal yang sangat mempengaruhi keberhasilan pembangunan suatu negara. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan kenaikan riil pendapatan per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. 

A.    STRATEGI PEMBANGUNAN
Strategi pembangunan adalah suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor yang di jadikan faktor utama (penentu) pada jalannya proses pertumbuhan. Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor (variabel) yang akan dijadikan faktor/variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan (Suroso, 1993). Berikut adalah strategi pembangunan ekonomi :
1.      STRATEGI PERTUMBUHAN
Menurut Prof. Simon Kuznets “Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian teknologi, institusional (kelembagaan), dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada.”
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
o   Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi;
o   Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian kembali;
o   Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat terciptanya pertumbuhan ekonomi;
o   Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.

2.      STRATEGI PEMBANGUNAN DENGAN PEMERATAAN
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
3.      STRATEGI KETERGANTUNGAN
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain, sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan.
Inti dari konsep strategi ketergantungan adalah :
o   Kemiskinan di negara- negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak atau negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintai produk nasional, dan sejenisnya.
o  Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (self-development). Sebab selalu akan mudah sekali bagi kita untuk menumpahkan semua kesalahan pada pihak luar yang memeras, sementara pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan saja”.

4.      STRATEGI YANG BERWAWASAN RUANG
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya atau maju. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan atau pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
5.      STRATEGI PENDEKATAN KEBUTUHAN POKOK
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal.  Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok, dan sejenisnya.
B.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBANGUNAN
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi.
1.      Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
·         Sumber Daya Alam ( SDA ), SDA adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi, jika SDA mencukupi dan di manfaatkan sebaik-baiknya, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara akan cepat.
·         Sumber Daya Manusia ( SDM ), SDM merupakan salah satu faktor berikutnyayang sangat penting untuk pembangunan ekonomi, jikasemakin baik SDM, makan akan semakin cepat jalannya suatu pembangunan.
·         Tenaga Ahli, disini tenaga ahli bisa di samakan dengan SDM, tetapi tenaga ahli adalah SDM yang dilatih dan di didik sehingga lebih mempunyai skill dan keterampilan.
·         Teknologi
2.      Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan   politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
C.     STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Sebelum orde baru strategi pembangunan di Indonesia secara teori diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Sedangkan pada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar terutama pada usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi.
Strategi tersebut dipertegas dengan ditetapkannya sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita, yaitu:
1.    Repelita I → Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukungsektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahapn selanjutnya.
2.    Repelita II → Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
3.    Repelita III → Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya. 
4.    Repelita IV → Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
   
D.    PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Istilah “perencanaan pembangunan”, khususnya pembangunan ekonomi, sudah biasa terdengardalam pembicaraan sehari-hari. Akan tetapi, “perencanaan” diartikan berbeda-beda dalam buku yang berbeda. Menurut Conyers & Hills (1994) mendefinisikan “perencanaan” sebagai ”suatu proses yang bersinambungan”, yang mencakup “keputusan-keputusan ataupilihan-pilihan berbagai aiternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.“
Perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokromidjojo, memiliki manfaat perencanaan adalah :
1.    Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu persyaratan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan;
2.    Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaa yang akan dilalui;
3.    Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik;
4.    Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas;
5.    Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi;
6.    Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif;
7.    Dengan perencanaan, perkembangan ekonom yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan;
8.     Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.

Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :
1.      Periode Orde Baru, dibagi dalam :
o   Periode 1945 – 1950
o   Periode 1951 – 1955
o   Periode 1956 – 1960
o   Periode 1961 – 1966
2.      Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
o   Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
o   Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
o   Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
o   Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
o   Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
o   Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
SUMBER :

Minggu, 14 April 2013

Tulisanku


DUNIA
Sebuah panggung sandiwara yang adanya hanya sementara saja. Kehidupan ini berlangsung dengan penuh arti yang akan dipetik nantinya. Kegelisahan terkadang tersirat dalam cerita ini, dan memberikan sebuah tanda tanya yang selalu terurai dan mencari makna tentang sandiwara ini. Dan sandiwara ini banyak memerlukan banyak tokoh serta skenario yang telah dibuat. Tokoh-tokoh itu hanya melakoni peran yang didapat dan bisa jadi tokoh tersebut tidak sesuai dengan skenario yang telah dibuat (melakukan kesalahan). Terkadang para tokoh itu berperan dengan layaknya peran yang didapat, tetapi ada kalanya para tokoh itu menetukan skenarionya sendiri, berbeda dengan apa yang ditentukan. Dan terkadang pula kita merasa diperlakukan berbeda dengan tokoh-tokoh lain. Kadang kala senang, tetapi merasa sedih dan berkecil hati bahkan bisa sampai putus asa dengan peran yang didapat. Tetapi jalan cerita skenario itu telah dirancang dan dibuat dengan sangat bagus apabila diperankan dengan sangat baik akan terasa sempurna cerita itu. Tapi kita bisa juga dijatuhukan oleh peran yang kita dapat. Jika kita tidak bisa membedakan mana yang baik dan benar. Maka dari itu para tokoh harus berusaha menjalankan perannya sebaik mungkin, jika ingin mendapatkan akhir bahagia. Dengan upaya kerja keras, bersabar, memohon, berdoa, dan bertawakal akhir bahagia itu akan didapat. Dan intinya pun hanya satu yaitu apabila kita ingin merasa senang dengan mendapatkan peran yang telah ditakdirkan, maka kita harus ingat pula dari mana kita berasal, dan harus banyak mengucapkan terima kasih kepada pembuat naskah tersebut. Dan kita harus memikirkan juga tidak selamanya kita bahagia atau kesusahan, dan bersedih. Karena semua ini hanyalah sandiwara yang tidak akan kekal abadi.

Senin, 08 April 2013

PARA PELAKU EKONOMI

BAB 2
PARA PELAKU EKONOMI

Pelaku ekonomi merupakan pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi lima pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan, koperasi, masyarakat, dan negara. Setiap pelaku ekonomi ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau distributor.

2.1       Pemerintah

Pemerintahan mencangkup semua lembaga atau badan pemerintahan yang memiliki wewenang dan tugas mengatur ekonomi. Pemerintah terjun langsung dalam kegiatan ekonomi melalui perusahaan negara. Sebagai realisasi dari pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945 maka didirikanlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN adalah badan usaha yang modalnya sebagian besar/seluruhnya milik pemerintah/negara. Badan usaha milik pemerintah pusat disebut BUMN, sedangkan badan usaha yang modalnya milik pemerintah daerah disebut BUMD(Badan Usaha Milik Daerah). BUMN dan BUMD didirikan utuk melayani kepentingan umum dan mencari keuntungan dalam rangka mengisi kas negara. BUMN didirikan pemerintah untuk mengelola cabang-cabang produksi dan sumber kekayaan alam yang strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Misalnya PT Dirgantara Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), PT Pos Indonesia, dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan tersebut didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, serta untuk mengendalikan sektor-sektor yang strategis dan yang kurang menguntungkan.

1.    Peran Pemerintah (BUMN) sebagai pelaku ekonomi yaitu sebagai:
a)    Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak
b)    Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara efektif dan efisien
c)    Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi
d)    Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja
e)    Pengatur: mengatur perekonomian negara sehingga tercipta stabilitas ekonomi agar tidak merugikan masyarakat
o   Pengaturan ekonomi secara langsung
Contohnya yaitu: perizinan, pengendalian lingkungan, pembayaran pajak, peraturan biaya tarif, penghapusan peraturan-peraturan yang dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi.
o   Pengaturan ekonomi secara tidak langsung
Contohnya yaitu: pemberian insentif bagi produsen untuk memproduksi barang tertentu, himbauan pemerintah agar konglomerat menyerahkan 2,5% keuntungannya untuk mengentaskan kemiskinan.
f)     Konsumen: membutuhkan barang dan jasa dalam menjalankan tugasnya
g)    Produsen: menghasilkan barang dan jasa melalui perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD)
h)   Masyarakat Luar Negeri
Peranan masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi adalah :
o   Perdagangan
o   Pertukaran tenaga kerja
o   Penanaman modal
o   Pemberian pinjaman
o   Pemberian bantuan
2.    Kedudukan BUMN
a)    Bahwa perusahaan Negara sebagai unit ekonomi yang tidak terpisah dari sistem ekonomi Indonesia perlu segera disesuaikan pengaturan dan pembinaannya menurut isi dan jiwa ketetapan MPR sementara Nomor XXIII/MPRS/1966.
b)    Bahwa dalam kenyataannya terdapat Usaha Negara dalam bentuk Perusahaan Negara berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 1960 yang dirasakan kurang efisien, sehingga dipandang perlu untuk segera ditertibkan kembali.
3.    Jenis-jenis BUMN
Berdasarkan UU RI No 9 tahun 1969 perusahaan negara digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
a)    Perusahaan Jawatan (PERJAN)
Merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang jasa. Tujuanya untuk melayani kepentingan umum/masyarakat luas (PUBLIC SERVICE). Dan di pimpin oleh seorang kepala yang bersesatus sebagai pegawai negeri sipil. Yang bertujuan untuk melayani masyarakat.
b)    Perusahaan umum (PERUM)
Perum merupakan perusahaan milik negara yang tujuannya disamping melayani kepentingan umum juga diperbolehkan mencari keuntungan  atau laba dengan prinsip kerja efisien dan efekifitas. Bergerak di bidang usaha yang vital. Berada di bawah pimpinan dewan direksi, pimpinan dan karyawan berstatus pegawai negeri sipil, serta mempuyai nama dan kekayaan sendiri yang di pisahkan dari kekayaan negara dan laporan tahunan perusahaan yang terdiri dari laporan rugi/laba, neraca dan laporan perubahan modal disampaikan oleh pemerintah. Contoh PERUM: Perusahaan umum kereta api, PERUM Dinas angkutan motor republik Indonesia, PERUM Pengadilan, PERUM Perumahan umum Nasional.
c)    Perusahaan Perseroan (PERSERO)
Perusahaan perseroan merupakan perusahaan Negara yang biasanya berbentuk PT (Perseroan Terbatas). Bertujuan untuk mencari laba atau keuntungan. Ciri-cirinya yaitu:
·         Tujuannya lebih besar(dominan) untuk mencari laba
·         Biasanya berbentuk PT
·         Sebagian besar seluruh modalnya milik pemerintah dalam bentuk saham-saham, tapi memungkinkan kerja sama pemilikan modal dengan pihak lain. Pemerintah sebagai pemegang saham terbesar (minimal 51%)
·         Tidak dapat fasilitas negara secara khusus
·         Dipimpin oleh dewan direksi
·        Pimpinan dan karyawan bersetatus sebagai pegawai swasta
Contoh perusahaan yang berbentuk PT:
• PT Pos Indonesia
• PT Pelni
• PT Perkebunan

2.2       Swasta (BUMS)

BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia. BUMS merupakan badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta. Perusahaan swasta dalam menjalankan usahannya dapat berbentuk perseroan terbatas, persekutuan komanditer, persekutuan firma, dan perusahaan perseorangan. Perusahaan-perusahaan swasta yang ada hingga saat ini telah memasuki berbagai sektor kehidupan antara lain di bidang perkebunan, pertambangan, industri, tekstil, perakitan kendaraan, dan lain-lain. Perusahaan swasta terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan swasta nasional dan perusahaan swasta asing. Tujuan BUMS adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. BUMS didirikan dalam rangka ikut mengelola sumber daya alam Indonesia, namun dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan UUD 1945. BUMS dalam melakukan perannya mengandalkan kekuatan pemilikan modal. Peranan BUMS dalam perekonomian nasional sebagai berikut:
a.    Menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi yang belum digarap oleh perusahaan negara;
b.    Membantu pemerintah memenuhi kebutuan masyarakat;
c.    Meningkatkan penerimaan defisa negara dari perusahaan swasta yang melakukan kegiatan ekspor dan impor;
d.    Membantu mempercepat pertumbuan ekonomi;
e.    Meningkatkan lapangan kerja dalam upaya mengatasi pengangguran;
f.     Membantu meningkatkan produksi nasional;
g.    Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan;
h.    Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak;
i.      Membantu pemerintah memakmurkan bangsa.

2.3       Koperasi

Koperasi pertama di Indonesia dimulai pada penghujung abad ke-19, tepatnya tahun 1895. Pelopor koperasi pertama di Indonesia adalah R. Aria Wiriaatmaja, yaitu seorang patih di Purwokerto. Ia mendirikan sebuah bank yang bertujuan untuk menolong para pegawai agar tidak terjerat oleh lintah darat (rentenir). Usaha yang didirikannya diberi nama Bank Penolong dan Tabungan (Hulp en Spaarbank). Perkembangan koperasi yang didirikan oleh R. Aria Wiriaatmaja semakin baik. Akibatnya setiap gerak-gerik koperasi tersebut diawasi dan mendapat banyak rintangan dari Belanda. Upaya yang ditempuh pemerintah kolonial Belanda yaitu dengan mendirikan Algemene Volkscrediet Bank, rumah gadai, bank desa, serta lumbung desa.
Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 1 tentang perkoperasian, koperasi adalah Badan usaha yang beranggotaan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Berdasarkan pada pengertian koperasi di atas, menunjukkan bahwa koperasi di Indonesia tidak semata-mata dipandang sebagai bentuk perusahaan yang mempunyai asas dan prinsip yang khas, namun koperasi juga dipandang sebagai alat untuk membangun sistem perekonomian Indonesia. Koperasi diharapkan dapat mengembangkan potensi ekonomi rakyat dan mewujudkan demokrasi ekonomi yang sesuai dengan yang diamanatkan dalam UUD 1945. Koperasi didirikan dengan tujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Landasan koperasi:
a.    Landasan ideologi yaitu pancasila
b.    Landasan struktural yaitu UUD 1945
c.    Landasan operasional yaitu UU no 25 tahun1992
d.    Landasan mental yaitu solidaritas
·         Peran Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia
Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi dan peran koperasi seperti berikut ini:
a.    Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka.
b.    Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
c.    Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
d.    Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Sumber :