Laman

Kamis, 03 Januari 2013

BISNIS INTERNASIONAL


BAB 14
BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis Internasional adalah semua transaksi bisnis-swasta dan pemerintah-yang melibatkan dua atau lebih negara.

A.   HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL
1.    Perdagangan Internasional
Penjualan barang dan jasa tidak terbatas pada lokal, regional atau pasar nasional saja, bahkan bisa mencapai pada internasional. Negara-negara mengimpor barang yang mereka tidak memenuhi atau tidak mampu memproduksi se-efisien negara lain, dan mereka mengekspor barang yang mampu diproduksi karena lebih efisien.
Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride.
Manfaat Perdagangan Internasional:
-       Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
-       Menjalin persahabatan
-       Dapat membuka lapangan pekerjaan
-       Dapat menambah jumlah dan kualitas barang
-       Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas negara

2.    Pemasaran Internasional
Pemasaran Internasional merupakan kegiatan pemasaran untuk menjalankan bisnis (profit dan nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar global dengan barang dan jasa (standar) diberbagai negara kemudian menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen global dan mencapai tujuan perusahaan, yang kegiatan operasinya melewati batas-batas lebih dari satu negara.

B.   ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL
Alasan-alasan perusahaan melakukan bisnis internasional adalah:
-       Memperluas pemasaran atau penjualan
-       Memperoleh akses bahan baku dan faktor-faktor produksi lain
-       Mendapatkan akses pengetahuan, khususnya teknologi
-       Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang benar-benar unggul sehingga dapat dihasilkan secara lebih efisien dan paling murah diantara negara-negara yang lain.


1.    Konsep Keuangan Absolut
Menurut Adam Smith bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak. Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja, kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama, pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang, biaya transport ditiadakan.
2.    Konsep Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo, berpendapat bahwa perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.

3.    Potensi Pasar Internasional
Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk, daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional, potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.

C.   TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi.
Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut:
1.    Ekspor Insidentil
2.    Ekspor Aktif
3.    Penjualan Lisensi
4.    Franchising
5.    Pemasaran di Luar Negeri
6.    Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri

D.   HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan dibandingkan dengan pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri.
Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1.    Batasan perdagangan tarif bea masuk
Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.

2.    Perbedaan bahasa sosial budaya/kultura
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tertulis.

3.    Hambatan politik hukum dan perundang-undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara suatu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Ketentuan hukum ataupun perundang-undangan yang berlaku di suatu negara terkadang membatasi berlangsungnya bisnis internasional.

4.    Hambatan operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yaitu transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain.

E.   PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Perusahaan multinasional  adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.

Sumber:

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS


BAB 13
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Tanggung Jawab Sosial (Social Responbility) merupakan etika mempengaruhi perilaku pribadi dilingkungan kerja atau suatu usaha bisnis untuk menyeimbangi komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya. Contohnya adalah: bertanggung jawab terhadap investor, untuk memaksimalkan profit, karyawan, konsumen, dan bisnis lainnya.

1.    BENTURAN DENGAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Proses produksi sering sekali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali karena perusahaan menimbulkan polusi (udara, air limbah, suara bahkan mental kejiwaan).

Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakan dalam etika bisnis :
a.    Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Sering menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan dalam laba/rugi perusahaan.
b.    Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan prinsip manajemen terbuka, hubungan industrialis Pancasila, Pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh-contoh penerapan manajemen yang berorientasi hubungan kemanusiaan.

2.    DRONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis salah satunya adalah pada Penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.

Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.
Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :
a.    Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
b.    Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen parsitipatif.
c.    Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
d.    Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
e.    Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.

3.    ETIKA BISNIS
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis,yitu sebagai berikut :
a.    Hubungan Antara Bisnis Dengan Konsumen : Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.
b.    Hubungan Dengan Karyawan adalah bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi, maupun pemberhentian (determination). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara objektif dan jujur.
c.    Hubungan Antar Bisnis merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir, maupun distributornya.
d.    Hubungan Dengan Investornya adalah pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.
e.    Hubungan Dengan Lembaga-Lembaga Keuangan adalah hubungan dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan Laporan Keuangan.

4.    BENTUK-BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :
a.    Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
b.    Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
c.    Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.
d.    Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
e.    Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.

Sumber :



TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN


BAB 12
TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN

Teknik analisis meramalkan kas perusahaan adalah teknik untuk mengetahui keadaan sehat atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang.

1.    KEUANGAN PERUSAHAAN
Keuangan perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate finance adalah bidang keuangan yang berurusan dengan keputusan pendanaan perusahaan bisnis membuat, alat dan analisis yang digunakan untuk membuat keputusan.
Adapun jenis-jenis perusahaan adalah sebagai berikut:
a.    Bank komersial, yaitu lembaga simpanan yang memiliki aset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposito)
b.    Thrifts, yaitu lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman.
c.    Perusahaan asuransi, yaitu lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan dari kejadian buruk.
d.    Perusahaan sekuritas dan bank investasi, yaitu lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga.
e.    Perusahaan pembiayaan, yaitu lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis.
f.     Reksa dana, yaitu lembaga keuangan yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama setahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun pensiun.

2.    ESTIMASI PENJUALAN
Estimasi penjualan merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila  disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Estimasi penjualan memiliki hubungan erat dengan anggaran penjualan. Selain menentukan anggaran penjualan yang terdiri dari anggaran penerimaan dan anggaran biaya penjualan, perlu juga menentukan anggaran produksi, biaya material, tenaga kerja dan harga pokok penjualan.

3.    ESTIIMASI PRODUKSI
Estimasi produksi adalah penentuan yang akurat untuk menentukan strategi pemasaran yang lebih efisien bahwa salah satu dari mereka menggunakan Alat Estimasi Produksi (AEP). 

4.    ESTIMASI PEMBELIAN BAHAN LANGSUNG
Estimasi pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. Estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. Karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan sistem online, dan pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.

5.    ESTIMASI PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG
Estimasi pemakaian bahan langsung adalah barang yang bisa langsung digunakan tanpa memerlukan proses terlebih dahulu, atau barang yang sudah dibeli bisa langsung dipakai atau digunakan.
Misalnya :
a.    Pakaian
b.    Mobil
c.    Makanan dan minuman

6.    UPAH LANGSUNG
Upah yang diberikan secara langsung kepada para pekerja setelah mereka melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja berupa uang.

7.    ESTIMASI BEBAN FABRIKASE
Estimasii bahan fabrikase merupakan estimase yang didapatkan dari perhitungan beban fabrikase.

8.    ESTIMASI HARGA POKOK PENJUALAN
Estimasi harga pokok penjualan adalah harga yang sudah mutlak atau harga pokok barang yang dijual tanpa bisa mengalami perubahan, harga ini sudah mutlak diberikan  oleh penjual untuk pembeli agar tidak terjadi negoisasi dalam penjualan barang ini. Atau ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir.
Data yang diperlukan :
  • Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung;
  • Keakuratan/ketepatan datanya dipengaruhi dalam data anggaran yang lain. 

9.    ESTIMASI BEBAN PENJUALAN
Estimasi beban penjualan yaitu beban yang ditanggung oleh penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau penjual dirugikan oleh pihak-pihak tertentu. Misalkan beban pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.

10.  ESTIMASI BEBAN ADMINISTRASI
Estimasi beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.
Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:
a.    Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara;
b.    Perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara;
c.    Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan.

11. ESTIMASI LABA RUGI
Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
a.    Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
b.    Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yaitu meliputi:
-       Peramalan Penjualan
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode umum yang digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah untuk terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.
Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan adalah :
Y = a + Bx

Keterangan :
Y = adalah variabel dependen
a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah variabel independen.

Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0).

Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.
-       Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan :

Gt              = Tingkat Pertumbuhan Penjualan
SRt           = Penjualan pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
a.    Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)
b.    Peramalan neraca
c.    Peramalan laporan laba rugi

12. ESTIMASI KAS
Estimasi kas dalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang dipunyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada. Apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.


Sumber :