Laman

Selasa, 01 Januari 2013

Manajemen Produksi


BAB 7
MANAJEMEN PRODUKSI

7.1 PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
a.    Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik. Dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.

b.    Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.

c.    Perkembangan alat dan teknologi yang mencakup penggunaan komputer
Sesuai perkembangan teknologi yang pesat banyak perusahaan yang mengintegrasikan teknologi canggih kedalam bisnisnya.

d.    Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan

Metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelola atas proses kerja
7.2 PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Terdapat beberapa pengertian manajemen yang pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan orang lain melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Fungsi pokok didalam manajemen adalah keuangan, personalia, pemasaran, dan produksi. Manajemen produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan koordinasi kegiatan orang lain. Kegiatan tersebut berguna untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut. Manajemen merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi. Organisasi tidak akan mampu menjawab setiap tantangan yang timbul sebagai akibat dari perubahan teknologi, perubahan organisasi, dan lingkungan dalam aspek kegiatan industri jika tanpa adanya suatu manajemen yang efektif.

7.3 PENGERTIAN PRODUKSI
Para ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai “menghasilkan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan lingkungan” Atau bila kita artikan secara konvensional, produksi adalah proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang ada. Produksi merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat produksi juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi tidak heran bila setiap negara berlomba-lomba meningkatkan hasil produksi secara global untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya.

7.4 PROSES PRODUKSI
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi. Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes). Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir.
·         Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
1.    Kelangsungan hidup
a.    Produksi terus-menerus
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. Walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barang tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (masal).
b.    Produksi yang terputus-putus
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.
2.    Teknik
a.    Proses Ekstraktif
Proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan, pertambangan.
b.    Proses Analitis
Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c.    Proses Pengubahan
Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d.    Proses Sintetis
Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.

7.5 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN  PRODUKSI
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi :
1.    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2.    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3.    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4.    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1.    Proses
Keputusan dalam proses ini menentukan proses fisik maupun fasilitas yang dipakai untuk memproduksi barang atau jasa.
1.    Kapasitas
Keputusan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat.
2.    Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi, menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak jumlah pemesanan, dan kapan pemesanan dilakukan.
3.    Tenaga Kerja
Penentuan dan pengelolaan tenaga kerja dianggap penting dalam manajemen produksi. Keputusan tentang tenaga kerja meliputi pengkajian, pelatihan, penempatan dan supervise.
4.    Mutu atau Kualitas
Ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang besar terhadap mutu, kualitas barang maupun jasa yang dihasilkan.

7.6 RUANG LINGKUP MANAJAMEN PRODUKSI
Ruang lingkup manajemen produksi ada dua, yaitu :
1.    Perencanaan sistem produksi
2.    Perencanaan operasi dan sistem pengendalian produksi

7.7 FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI
A.   Fungsi Produksi dan Operasi
Berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.
·         Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi
1.    Proses pengolahan
Merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (input).
2.    Jasa-jasa penunjang
Merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3.    Perencanaan
Merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar waktu atau periode tertentu.
4.    Pengendalian atau pengawasan
Merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

B.   Sistem Produksi dan Operasi
Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan tergantung serta saling mempengaruhi satu sama lain, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam penggabungan masukan menjadi keluaran. Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur saja, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
7.8 LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha. Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup. Sasaran tata ruang adalah untuk mengatur ruang agar aliran proses produksi menjadi lancar, efisien dan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan mudah diawasi.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tata ruang adalah sebagai berikut :
a.    Mudah dalam pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi
b.    Letak bangunan pabrik sesuai dengan urutan proses
c.    Demi keselamatan kerja, maka pada tempat-tempat yang mudah terjadi kebakaran ditempatkan unit-unit pemadam kebakaran
d.    Penyimpanan bahan baku, bahan pembantu dan hasil produksi harus terletak pada lokasi yang terisolir, misalnya lem atau bahan kimia lainnya
e.    Tersediannya ruang kosong untuk pembongkaran alat-alat
f.     Cukup ventilasi dan lubang-lubang sirkulasi udara
g.    Distribusi air dan listrik harus efisien
h.    Letak peralatan harus dibuat secara efisien sesuai dengan alur proses produksi
i.      Pengelompokan alat-alat yang sejenis untuk mempermudah pengawasan dan pemeliharaan
j.      Pemasangan pipa letaknya harus di ataur supaya tidak mengganggu orang yang berjalan
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar