Laman

Rabu, 02 Januari 2013

MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN


BAB 9
MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Manajemen keuangan merupakan menajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan yang meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).

9.1 PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANAJER KEUANGAN
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana.  Peran dan tanggung jawab manajer keuangan meliputi pengambilan keputusan investasi, pengambilan keputusan pendanaan, pengambilan keputusan deviden, perolehan dana, pengumpulan dana, pembayaran utang perusahaan, pengendalian, keseimbangan kas perusahaan, serta perencanaan kebutuhan keuangan. Secara keseluruhan tanggung jawab utamanya adalah meningkatkan nilai perusahaan atau meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham perusahaan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan berinvestasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.

A.   Penganggaran Modal
Istilah penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipment baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik. Pengangaran modal adalah penggunaan dana atau modal yang waktu kembalinya lebih dari satu tahun (jangka panjang) atau proses menganalisis potensi investasi aktiva tetap dan keputusan penganggaran modal. Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif aktiva tetap berwujud atau tidak berwujud. Dengan kata lain berkaitan dengan Keputusan investasi pada aktiva tetap. Capital Budgeting atau penganggaran modal membutuhkan perhitungan yang lebih rinci dan hati-hati.

B.   Penggolongan Investasi Aktiva Tetap dan Pemilihan Alternatif
1.    Investasi penggantian umum
Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah usang (absolute) harus diganti dengan aktiva baru jika produksi akan tetap dilanjutkan.
2.    Investasi penambahan kapasitas
Usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini juga bersifat investasi pengganti.
3.    Investasi penambahan jenis produk baru
Investasi ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk baru disamping produk yang telah di produksi.
4.    Investasi lain-lain
Investasi ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan diatas, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater), alat pedingin (air conditioner), dan sebagainya.

C.   Metode Penilaian Investasi
Ada beberapa kriteria dalam penilaian investasi yakni dapat menggunakan
beberapa metode :
1.    Payback Method
2.    Average Return on Investment
3.    Present Value
4.    Discounted Cash Flows

D.   Arus Kas Masuk
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatntya sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.

E.   Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total average invesment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian dibandingkan tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, jika lebih kecil dari tingkat keuntungan yang disyaratkan proyek ditolak.
Kelebihan metode ini adalah sederhana, mudah dimengerti, menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
Kelemahan utama dari metode ini adalah tidak memperhitungkan “time value of money”, menitikberatkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas yang bersangkutan, kurang memperhitungkan jangka waktu investasi.

F.    Metode Masa Pengembalian Investasi
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang digunakan adalah aliran kas, bukan laba. Namun problem utamanya adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya, yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan yang sejenis.

G.   Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan tingkat bunga yang dianggap relevan.
Ada beberapa konsep menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran kas). 

H.   Metode Profitability Index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau PI lebih besar dari 1, maka proyek diterima atau layak.

I.      Metode Internal Rate of Return
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersi di masa-masa mendatang.Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tinkat bunga relevan(tingkat keuntungan yang disyaratkan),maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.

9.2  PERENCANAAN KEUANGAN
A.   Mengapa Perusahaan Membutuhkan Dana
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
a.    Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term/Operatinge Xpenditures)
Pengeluaran jangka pendek adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari.
b.    Pengeluran Jangka Panjang (Long Term/Capital Xpenditures)
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya, perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluaran aktiva tetap.

B.   Pembiayaan Perusahaan
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilakn laba, tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
a.    Sumber Dana Jangka Pendek
Sumber dana jangka pendek meliputi :
1.    Utang dagang (trade credit)
2.    Pinjaman bank jangka pendek dengan jaminan (scured short term loan)
3.    Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan (unsecured short term loan)
4.    Letter Of Credit
5.    Commercial Paper
6.    Factoring
b.    Sumber- Sumber Dana Jangka Panjang
1.    Pembiayaan Melalui Utang
·         Utang jangka panjang
·         Obligasi perusahaan
2.    Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing)
·         Saham biasa
·         Laba ditahan

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar