Laman

Kamis, 03 Januari 2013

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN


BAB 11
AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
A.   DEFINISI AKUNTANSI
Secara teknis, akuntansi merupakan kumpulan prosedur-prosedur untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan. Pengelolaan keuangan yang baik dan transparan memerlukan pengetahuan dan keterampilan akuntansi secara baik. Kemampuan pelaku bisnis dalam memberikan informasi keuangan yang akurat akan sangat berdampak terhadap stakeholder bisnis itu sendiri. Menurut  Dr. M. Gade akuntansi adalah ilmu pengetahuan terapan dan seni pencatatan yang dilakukan secara terus menerus menurut sistem tertentu, mengolah dan menganalisis catatan tersebut sehingga dapat disusun suatu laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban pimpinan perusahaan atau lembaga terhadap kinerjanya.

B.   FUNGSI AKUNTANSI
Setiap sistem utama akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya adalah :

  • Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
  • Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen
  • Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan
  • Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.

C.   PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
1.    Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kantor cabang baru atau tidak.

2.    Pihak Eksternal
·         Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk
menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
·         Pemegang saham/pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari deviden yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
·         Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
·         Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
·         Pihak lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan/informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan lainnya.

D.   PRINSIP AKUNTANSI
1.    Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya.

2.    Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Prinsip pengakuan pendapatan menekankan bahwa pendapatan harus diakui saat periode pendapatan itu terjadi.

3.    Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian.

4.    Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai.

5.    Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut.

E.   PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN DAN ISI LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan adalah daftar ringkasan akhir transaksi-transaksi keuangan yang menunjukkan semuakegiatan operasional perusahaan dan akibat-akibatnya.
Laporan keuangan terdiri dari :
1.    Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Laporan keuangan ini terdiri atas harta, utang, dan modal yang tersaji dalam bentuk persamaan akuntansi. Agar laporan neraca mudah dipahami oleh pemakai informasi akuntansi, unsur-unsur dalam neraca dikelompokkan menurut jenis dan likuiditasnya.
2.    Laporan laba rugi
Merupakan ringkasan pendapatan dan beban (biaya) dari satu kesatuan perusahaan untuk jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.
3.    Laporan perubahan modal
Berisikan ringkasan perubahan dalam kapital dari satu kesatuan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Laporan perubahan modal menggambarkan perubahan modal pemilik yang berisikan modal awal, laba/rugi bersih, prive.

F.    BENTUK NERACA
Neraca bisa disajikan dalam dua bentuk:
·         Bentuk skontro (account form), yang membagi halaman menjadi dua dan sebelah kiri untuk melaporkan posisi aset atau aktiva, sedangkan sebelah kanan untuk melaporkan posisi kewajiban dan modal.
·         Bentuk vertikal (vertical form) yang menyajikan informasi keuangan dari atas kebawah, dengan urutan mulai dari aset atau aktiva, lalu kewajiban dan modal.

G.   LAPORAN LABA RUGI
Laporan laba rugi (Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. Peran dari laporan laba rugi adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan serta untuk mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode.

H.   BENTUK LAPORAN LABA RUGI
1.    Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Bentuk multiple step adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan-urutan tertentu sehingga bisa dihitung penghasilan-penghasilan sebagai berikut :
a.    Laba bruto
b.    Penghasilan usaha bersih
c.    Penghasilan bersih sebelum pajak
d.    Penghasilan bersih sesudah pajak
e.    Penghasilan bersih dari elemen-elemen luar biasa
2.    Single Step
Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokkan pendapatan dan biaya dalam kelompok-kelompok usaha dan diluar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara :
a.    Pendapatan dan laba
b.    Biaya-biaya dan kerugian

I.      TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar para pemakainya. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi bukan keuangan.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar